Baleho sebagai sarana Politik " Playing Victim - WARTA GLOBAL BABEL

Mobile Menu

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

More News

logoblog

Baleho sebagai sarana Politik " Playing Victim

Thursday, 7 November 2024
Pangkalpinang,WARTAGLOBAL.id - Baleho yang dipermasalahkan dan dilaporkan itu jelas mengandung unsur propaganda murni yang bisa merugikan salah satu Paslon .

Propaganda yang terjadi dimasa kampanye merupakan 
upaya untuk mempengaruhi pandangan dan reaksi masyarakat terhadap suatu hal, tanpa mempertimbangkan kebenaran pesan yang disampaikan.

Propaganda dilakukan dengan menyebarkan informasi yang bias dan tersirat akan berakhir pada ada pihak yang di rugikan dan diuntungkan tergantung kemasan yang disajikan ke publik.

Propaganda juga bisa menjadi instrumen politik " Playing Victim" yang di lancarkan oleh pihak tertentu yang ingin meraup keuntungan politik dengan merugikan pihak lainnya tetapi kesan dan pesan yang di design seolah-olah propaganda dan provokasi tersebut bukan berasal dari pihak yang melakukan laporan itu sendiri agar masyarakat menaruh simpati dari laporan tersebut sehingga menyudutkan pihak lain.

Kisah Nabi Yusuf AS sebetulnya memberikan contoh propaganda yang bisa mencerahkan kehidupan manusia saat ini, " Ketika itu Ratu Zulaikha yang begitu kuat nafsu kecintaan nya terhadap Nabi Yusuf AS tetapi nafsu yang di lancarkan Ratu Zulaikha itu " Gagal " untuk memperdaya Nabi Yusuf AS , lalu Ratu Zulaikha sengaja merobek baju nya sendiri dengan tujuan melakukan Propaganda  memfitnah dan menebar " Hoaks" ke seluruh penjuru kota Mesir bahwa Nabi Yusuf AS telah melakukan perbuatan keji terhadap Ratu Zulaikha sehingga Nabi Yusuf AS pun di hukum dan dipenjara karena perbuatan " Playing Victim" yang dilakukan oleh Ratu Zulaikha terhadap Nabi Yusuf AS. 

Perbuatan yang di lakukan Ratu Zulaikha berhasil memperdayakan masyarakat Mesir dengan merobek bajunya sendiri  sebagai bukti kuat yang di alamat kepada Nabi Yusuf AS telah melakukan perbuatan keji terhadap nya. Hanya orang - orang bijak yang saat itu sadar jikalau Nabi Yusuf AS tidak melakukan perbuatan keji dari apa yang di katakan Ratu Zulaikha kepada penduduk Mesir kala itu karena orang bijak tersebut melihat tanda robek baju itu terletak di depan bukan di belakang  atau bagian punggung karena menurut orang bijak tersebut jika baju Ratu Zulaikha itu robek di belakang ada kemungkinan Nabi Yusuf AS melakukan perbuatan-perbuatan keji terhadap Ratu Zulaikha tetapi faktanya baju itu robek di bagian depan yang berarti ada unsur kesengajaan dari Ratu Zulaikha untuk menebar aksi fitnah agar bisa merugikan dan menghukum Nabi Yusuf AS yang disebabkan oleh rasa gagal mendapatkan nafsu buta cintanya Ratu Zulaikha untuk memperdaya Nabi Yusuf AS.

Dan terkait baleho yang terdapat pulau Belitung tersebut tidak menutup kemungkinan bisa di analogikan dari kisah Ratu Zulaikha terhadap Nabi Yusuf AS.karena kalimat tersebut adalah bahasa doktrin yang mampu memicu politik identitas yang bersifat kedaerahan agar mayoritas masyarakat Belitung kompak putra daerah nya menjadi orang no 1 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sehingga menjadi keuntungan elektoral bagi Paslon.

Bawaslu yang melakukan fungsi pengawasan dan penindakan dalam konteks kepemiluan harus bijak mengidentifikasi persoalan baleho tersebut jangan sampai merugikan Paslon lainnya seperti yang dialami kisah Nabi Yusuf AS dan masyarakat Bangka Belitung pun harus dewasa dan bijak untuk tidak terkontaminasi agenda politik " Playing Victim" .

PENULIS : ACHMAD FERDY FIRMANSYAH

EDITOR : AR

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment