Jakarta,WARTAGLOBAL.id - Koordinator Nasional Gerakan Asta Cita (GASCITA) Ahmad Yani Panjaitan bersama Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Kaukus Muda Anti Korupsi (DPP KAMAKSI) Joko Priyoski sangat menyesalkan telah di akomodirnya para terduga koruptor dan terindikasi kuat terlibat di berbagai kasus korupsi saat ini menjadi Menteri dan Kepala Badan/Lembaga di Pemerintahan Prabowo Gibran.
"Bagaimana publik bisa percaya terhadap tekad dan upaya Presiden Prabowo untuk Perang melawan korupsi jika para pembantu-pembantunya saat ini banyak yang terindikasi korupsi di masa lalunya," ujar Ketua DPP Korps Alumni KNPI ini di Jakarta, 22/5/2025
Ditempat tepisah, Ketua Umum DPP KAMAKSI Joko Priyoski juga menyebutkan, sejumlah nama nama yang diduga kuat terindikasi kasus korupsi diantaranya:
1. Menko Ekonomi Airlangga Hartarto diduga terlibat kasus korupsi ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya serta kasus PLTU Riau
2. Abdul Kadir Karding Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) diduga terlibat kasus korupsi Haji bersama Terpidana Surya Dharma Ali (SDA) di era 2010-2012 dimana saat itu fakta persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Pengadilan Tipikor) terdakwa mantan Menteri Agama Surya Dharma Ali menyebut nama anggota DPR RI kala itu Abdul Kadir Karding disebut kebagian uang korupsi sebesar Rp 12,5 miliar.
3. Muhaimin Iskandar yg saat ini jadi Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Indonesia diduga terlibat kasus korupsi saat menjabat Menaker yang hingga kini dinilai pengusutan kasusnya jalan ditempat tidak ada tindak lanjut
4. Menkop Budi Arie diduga menikmati uang kasus Judi online saat jadi Menkominfo, juga Menpora Dito Ariotedjo diduga terlibat kasus Gratifikasi Tower Bhakti KOMINFO
5. mensos Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang diduga terlibat kasus Suap BKKBI Kabupaten Tulung Agung
Hingga saat ini publik masih menanti langkah tegas Pimpinan KPK sebagai Lembaga Anti Rasuah untuk segera mengusut dugaan kasus-kasus korupsi tersebut hingga tuntas. Semua warga negara sama di mata hukum, saatnya mewujudkan tata kelola Pemerintahan yang bersih dan menjunjung tinggi supremasi hukum tanpa pandang bulu," tegas Jojo panggilan akrabnya yang juga Kornas KEA '98 (Kaukus Eksponen Aktivis '98).
"Publik berharap jika Presiden menggunakan Hak Prerogatifnya dengan melakukan Reshuffle Kabinet, nama-nama yang viral di masyarakat atas rekam jejak dugaan keterlibatan mereka dalam sejumlah kasus korupsi harus dievaluasi Presiden Prabowo, jangan nanti terkesan pidato Presiden tegas memberantas korupsi, tapi di kabinetnya masih terdapat nama-nama yang diduga kuat bermasalah. Kami tegak lurus mengawal Asta Cita dan mendukung Presiden Prabowo tegas melawan koruptor tanpa pandang bulu," pungkasnya.
AR
KALI DIBACA
.jpg "Buat Situs Media Ke Kami Saja")
No comments:
Post a Comment