Jalan panjang merubah Kota Pangkalpinang - WARTA GLOBAL BABEL

Mobile Menu

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Pendaftaran Jurnalis

Klik

More News

logoblog

Jalan panjang merubah Kota Pangkalpinang

Sunday, 20 April 2025

Wajah Kota Pangkalpinang sangat ditentukan oleh salah satunya dengan Kebijaksanaan dari Kepala Daerah yang menghantarkan tiap-tiap warganya memperoleh penghasilan hidup ( pendapatan) berlipat-lipat dari saat ini "

Penulis : Achmad Ferdy Firmansyah 
Senin, 21 - 04 - 2025

Pangkalpinang,WARTAGLOBAL.id - kembali menjadi sorotan politik nasional pasca pilkada serentak kemarin yang mana "Terkaparnya" calon tunggal dihajar massa melalui bilik atau kotak suara sehingga terjadi lagi pilkada ulang di bulan Agustus Tahun 2025 nanti. Tentunya situasi ini memvisualisasikan wajah politik daerah yang selalu dalam hiruk pikuk ( kesibukan) sehingga terlihat seperti wajah yang kelelahan namun dipaksa terus dengan polesan make up yang "menor" untuk disuguhkan ke publik diatas panggung politik yang penuh senda gurau dan kamuflase.

*Histori Kota Pangkalpinang dan Pilkada*

Sebagai jantung Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang memiliki histori Istimewa di Republik ini, mengingat Kota Pangkalpinang yang dulunya secara "de Facto" jadi Ibukota Negara Republik Indonesia sementara waktu meskipun tidak resmi ditunjuk. Namun bukti sejarah Gedung Museum Timah Indonesia menjadi saksi bisu dan Prasasti Tugu yang terletak di lapangan merdeka Taman sari menjelaskan secara konkret tulisan yang diresmikan oleh Bung Hatta dengan kalimat " Prasasti Surat Kuasa Kembali nya Republik Indonesia ke Yogyakarta".

Penting dan bermakna nya  mendalami historikal kota Pangkalpinang sebagai kota Pangkal kemenangan dalam kontestasi perebutan kekuasaan ( pilkada ) di harap kan nantinya sikap atau pilihan masyarakat menjadi basis penentu para pemimpin ( walikota) di kemudian hari , sebab melalui perundingan - perundingan yang krusial terjadi di kota ini akhirnya eksistensi sebuah negara Indonesia masih diakui oleh Dunia Internasional.

Kala itu perundingan - perundingan yang di lakoni oleh para pendiri Bangsa ini dengan Pihak Belanda menjadi kerangka penting munculnya hasil perjanjian Roem - Royen disertai Konferensi Meja Bundar ( KMB ) di Den Haag, Artikulasi kejadian ini menandakan bukti sejarah bahwa Percaturan politik dunia saat itu berada di kota Pangkalpinang dan PBB.

Dahulu wajah kota Pangkalpinang menjadi sorotan dunia secara politis karena menjadi ajang Medan tempur pertarungan ideologi dan gagasan pemikiran tentang kehidupan berbangsa dan bernegara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan melalui perundingan - perundingan sebelum terjadi nya perjanjian Roem - Royen dan Konferensi Meja Bundar , Sebaliknya hingga kini masih banyak Masyarakat Indonesia bahkan Internasional tidak kenal atau tahu keberadaan dan nama kota Pangkalpinang karena faktor pemimpin ( walikota) nya yang hadir melalui kran Pilkada hanya bermodal kan isi tas dan popularitas bukan kualitas dan integritas.

Maka tak heran sering terdengar kalimat tendensius dan keluh kesah dari para pemimpin beserta pejabat disekitarnya di lingkungan pemerintah kota sebelum nya tentang kondisi Kota Pangkalpinang yang minim anggaran untuk berinovasi dalam membangun kota, rendahnya Partisipasi Publik bersinergi dengan pemerintah, dan rendahnya kesadaran masyarakat atau enggan taat membayar pajak sehingga di bentuk lah tim pemungutan pajak.

*Estafet kepemimpinan dan Bakal calon kandidat*

Saatnya kesadaran masyarakat untuk tidak buta politik sebab Pilkada sebagai filter estafet kepemimpinan yang bisa mengarah atau mengubah wajah kota Pangkalpinang agar dikenal masyarakat Indonesia dalam arti sejajar dengan ibukota provinsi lain bahkan tidak menutup kemungkinan di kenal luas oleh masyarakat dunia karena tingkat kemakmuran hidup nya  dengan pendapatan perkapita yang tinggi diperoleh tiap warga nya .

Seandai nya para kontestan calon walikota yang menjual atau menawarkan diri nya melalui baleho di ruang publik dan saluran media lainnya agar tingkat popularitas dan elektabilitas nya meningkat dan akhirnya mereka muncul di kertas suara pada hari pencoblosan nanti ,ada satu pertanyaan besar yang harus di jawab dengan kebijaksaan yaitu Mampu kah anda merealisasikan pendapatan perkapita warga kota Pangkalpinang berlipat-lipat dari sekarang dan memperbesar struktur nilai APBD tanpa mengandalkan pendapatan daerah melalui sektor pajak atau retribusi.

Dan tahukah kalian para bakal calon walikota  bahwa Pilkada bukan sekedar panggung untuk kebesaran sebuah nama diri sendiri, keluarga dan kelompok .
Masyarakat Kota Pangkalpinang tidak butuh walikota yang pandai retorika apalagi gemar pencitraan yang terkesan "Dermawan dan intelektual" di media sosial apalagi sumber dana merebut kekuasaan itu dari Para Oligarki niscaya sektor - sektor vital kebutuhan dan fasilitas publik akan tetap di monopoli dan kesenjangan sosial terus akan terjadi , tapi Pangkalpinang butuh walikota yang mampu menjadi catatan sejarah untuk anak cucu nya sebagai kota yang berkemajuan dan memiliki peradaban tinggi dengan kehidupan masyarakat nya yang makmur dan berkeadilan.

A.FERDY FIRMANSYAH

EDITOR : A.RIDWAN

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment