Ketua Umum DPP KAMAKSI Desak Reformasi Jabatan BUMN Bersih dari Praktik Transaksional dan Nepotisme - WARTA GLOBAL BABEL

Mobile Menu

Responsive Leaderboard Ad Area with adjustable height and width.

Pendaftaran Jurnalis

Klik

More News

logoblog

Ketua Umum DPP KAMAKSI Desak Reformasi Jabatan BUMN Bersih dari Praktik Transaksional dan Nepotisme

Tuesday, 20 May 2025
Jakarta,WARTAGLOBAL.id - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Kaukus Muda Anti Korupsi (DPP KAMAKSI) dan Aktivis 98, Joko Priyoski, menyerukan agar semangat reformasi 1998 kembali ditegakkan dalam pengelolaan jabatan publik, khususnya di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).Jakarta,Rabu (21/5/2025).

Memperingati bulan Reformasi, Joko menegaskan pentingnya menempatkan para direktur dan komisaris BUMN dari kalangan profesional yang bersih, memiliki rekam jejak baik, dan berasal dari putra-putri terbaik daerah di seluruh Indonesia. "Jabatan publik, termasuk di BUMN, tidak boleh menjadi komoditas yang diperjualbelikan," tegasnya.

Pihaknya menerima berbagai laporan mengenai dugaan praktik transaksional dalam proses penunjukan pejabat BUMN. "Kami mendengar adanya pejabat atau calon pejabat yang diduga membayar sejumlah oknum pengurus partai politik agar direkomendasikan menjadi Direktur atau Komisaris. Ini jelas menciderai cita-cita reformasi," kata Jojo sapaan akrabnya yang dikenal vokal didunia pergerakan.

Lebih lanjut, KAMAKSI juga menyoroti dugaan penyalahgunaan kewenangan di lingkungan Holding BUMN Pupuk Indonesia. Seorang anak dari pejabat tinggi BUMN berinisial **DR** diduga menginisiasi bisnis di lingkungan Pupuk Indonesia dan menunggak pembayaran kepada anak atau cucu perusahaan BUMN tersebut. Dugaan ini diperparah dengan fakta bahwa yang bersangkutan diduga mendapatkan akses bisnis karena direkomendasikan langsung oleh ayahnya yang menjabat sebagai direktur di holding.

"Kasus ini sedang kami dalami. Jika data lengkap, kami akan membuat laporan resmi ke KPK dan juga menyampaikan laporan terbuka kepada publik melalui media," ujar Jojo Aktivis '98.

Sebagai penutup, KAMAKSI menyatakan tegak lurus mengawal Asta Cita dan meminta perhatian serius dari Presiden Republik Indonesia **Bapak Prabowo Subianto**, serta Pimpinan DPR RI **Bapak Sufmi Dasco Ahmad** untuk mengawasi dugaan penyimpangan ini. "Kami berharap reformasi tidak keluar dari relnya. Saatnya kita kembali ke semangat awal: bersih, akuntabel, dan berpihak kepada rakyat," pungkas Joko Priyoski.

AR

KALI DIBACA

No comments:

Post a Comment