Pangkalpinang,WARTAGLOBAL.id - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik ( BPS ) terakhir adalah bukti konkret kehidupan masyarakat Babel tidak baik - baik saja dengan minim angka pertumbuhan ekonomi.
Seluruh masyarakat Babel sadar bahwa Negeri Serumpun Sebalai ini sangat kaya Sumber Daya Alam nya tetapi potensi kekayaan alam yang dimiliki kurang maksimal diberdayakan oleh para pemangku kebijakan terutama Kepala daerah nya untuk masyarakat hidup makmur.
Kompleks nya Keluhan masyarakat hari ini adalah tantangan serius yang harus di selesaikan oleh calon Gubernur dan Wakil Gubernur BABEL nanti nya.
Perrsoalan serius ini turut juga menjadi perhatian Partai Politik sebagai wadah dalam menyerap aspirasi masyarakat, dan kita ketahui Paslon BERDAYA ini di usung oleh Kekuatan mesin politik Golkar, PDIP, PPP dan PKS.
Mengapa Golkar, PDIP , PPP dan PKS berkoalisi mengusung Paslon BERDAYA ? Jawabnya sangat sederhana Karena Parpol Koalisi melihat antusias masyarakat yang ingin merasakan Gubernur Baru dengan harapan bisa membawa kehidupan masyarakat Babel lebih sejahtera tidak seperti yang dirasakan saat ini.
Kekuatan besar koalisi parpol ini secara politis tentu nya sudah memberikan harapan nyata kepada masyarakat Babel bakal di pimpin Gubernur Baru dan hanya menunggu waktu nya sesuai tahapan pilkada serentak. Pernyataan ini bukan lah tanpa data atau omon -omon saja tetapi Hal ini di dasari :
1. faktanya PDIP selalu menjadi parpol pemenang pemilu di Babel
2. Golkar sebagai pemenang no 2 punya infrastruktur kekuatan politik yang hampir sama dengan PDIP
3. PKS juga mengalami kenaikan suara pada pemilu kemarin dan sangat militan para kadernya.
4. PPP juga tidak bisa dianggap kecil karena kekuatan PPP di Babel termasuk salah satu basis kekuatan PPP .
Jadi secara politis Paslon BERDAYA sudah kantongi kemenangan di dukung antusiasnya masyarakat luas yang ingin merasakan sosok Gubernur Baru bukan sosok yang sudah diberi kesempatan tapi tidak mampu menjalankan tupoksi dan kewenangan nya dengan penuh tanggungjawab sehingga menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar 300 Triliun menurut Badan Pemeriksa Keuangan Pusat ( BPKP ).
Biro Pers, Media Komunikasi dan Informasi
AR
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment