Bangka Tengah,WARTAGLOBAL.id - Pantauan tim awak media menelusuri di lapangan terlihat aktivitas penambang ilegal yang berlangsung di wilayah izin pertambangan khusus (WIUPK) Blok,Marbuk,pungguk kenari kembali bergema ponton mesin tower rajuk bersekala besar,terkesan menantang pihak PT Timah Tbk,sudah masuk hari ke tiga masih saja sekelompok koordinator yg diketua,Lukman,Wanda,Dian ,Pendi abox dan 50 panitia lainya yg bertopeng mengatasnamakan masyarakat Aliansi koba bersatu itu sangat-sangat disayangkan,Karena itu tidak sesuai dengan fakta yg ada.Berok,Kecamatan.Koba,Kabupaten Bangka Tengah,Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Jum'at (24/1/2025).
"Kami selaku masyarakat Bangka tengah lingkar 4 kelurahan 1 desa merasa kecewa dengan semua yang dilakukan oleh segelintir orang yang merasa dirinya hebat sehingga bisa menjadi koordinator kolong blok(WIUPK) marbuk,kenari,pungguk,yang mana telah kita ketahui bersama-sama,itu sudah masuk diwilayah izin pertambangan khusus WIUPK PT Timah.
Karena dulu masih ilegal mereka meminta untuk dilegalkan,sampai-sampai kami masyarakat diajak untuk unjuk rasa atau demo untuk mendesak PJ Gubernur mengeluarkan surat,tetapi hari ini kami lihat orang yang pernah mengajak kami demo ke kantor Gubernur,tempo hari maka kami melihat orang tersebut telah bergabung meminta bekerja dan seakan-akan menantang peraturan yang telah disepakati bersama- sama oleh PT Timak Tbk.
Dan Lucunya,Kaling 1 Berok Pak Suhardi sempat menyampaikan kepada para penambang yang ada di kolong tersebut agar segera mengumpulkan Fotocopy KTP kepada koordinator kolong,yang yang bernama Dian cs karena siapapun bisa ,yang penting didata," pungkasnya.
Tim awak media juga menemui sekelompok tokoh atau sesepu lingkar 4 kelurahan 1 desa,kolong meminta agar tidak ada lagi aktifitas di kolong tersebut,karena ini bisa menjadi konflik bagi masyarakat dan sesama warga.
Dan ada juga ibu-ibu yang langsung nemui Tim awak media.jawaban ibu-ibu melontarkan kekecewannya berkata,pak banyak ngerapik aja gale-gale atau berbohong semuanya,beberapa bulan yang lalu kami diajak demo ke pangkalpinang kantor gubernur untuk meminta meresmikan kolong biar segera bisa bekerja.katanya,tapi sekarang orang yang mengajak kami demo itu mereka pula yang mengajar orang bekerja sekarang,gimana ya pak,sudah di ludah di jilat kembali,tidak wajar,seperti bermuka 2 ,tidak tahu malu," ujarnya.
"Kami dari masyarakat lingkar 4 kelurahan 1 desa meminta Kepada Direktur PT Timah Tbk,Kejaksaan Agung,Kapolri,PJ Gubernur,Bupati,Kapolda Kapolres,kapolsek,serta forkopimda bangka tengah,provinsi kepulauan bangka belitung untuk menertibkan penambang ilegal yang ada di Blok marbuk,Kenari,pungguk,(WIUPK) PT Timah Tbk sesuai dengan Koridornya dan peraturan Undang-Undang minerba,sesuai dengan SOP nya.agar tidak menimbulkan konflik sesama masyarakat satu sama lainya.
Kalau dibiarkan begini terus saja,kami yakin ini bakal timbul kecemburu sosial diruang lingkup masyarakat bangka tengah," tambah.
Seharumya kepada pihak PT Timah Tbk,kami meminta disiplin jangan tumpang tindih dalam menjaga aset-asetnya negara agar tidak diganggu oleh orang- orang penambang ilegal yang tidak bertanggung jawab dan merusak lingkungan.
Karena kalau kami lihat lemahnya disiplin dari pengawasan keamanan dari PT Timah Tbk sehingga bisa menjadi begini,kalau tidak ada tanggapan dari pihak PT Timak Tbk kami masyarakat lingkar 4 kelurahan 1 desa bangka tengah akan demo nantinya,kalau PT Timah Tbk tidak bisa menertibkan tamabang ilegal blok marbuk,kenari,pungguk,mendingan kejadian seperti daerah Berigak,akan tolak PT Timah Tbk selanjutnya.
"Kami sudah bosan dan kebohongan alasan setiap orang bekerja jual atas nama masyarakat,banyak para janda 2 pak,seharusnya lebih baik bantu Anak yatim piatu banyak,tetapi seribu rupiah tidak ada bantuan dari kolong blok marbuk,kenari,pungguk selama ini tanda tangan kami sebagai masyarakat banyak diminta cuma- cuma saja,kami selaku masyarakat tidak pernah dapat apapun,ujar ibu-ibu parubaya yang tidak mau disebutkan namanya," tutupnya.
AR
KALI DIBACA
No comments:
Post a Comment